Telah ditakdirkan, dua ilusi cahaya.
Pelangi dan Fatamorgana.
Mereka hadir dari dua alam yang berbeda. Mereka tak akan ketemu.
Pelangi hadir seusai guntur membahana, ketika derai hujan tertembus sayup-sayup cahaya.
Kemudian panas tiba, gerimis dan pelangi pun sirna. Hari kini bertambah panas sangat panas. Tak lama kemudian, ketika cahaya menembus dua lapis udara, datanglah fatamorgana.
Telah ditakdirkan, dua ilusi cahaya.
Pelangi dan Fatamorgana.
Mereka menghiasi dua tempat yang tak sama.
Satunya di langit berlatar awan lebut. Satunya di bumi, di atas gurun pasir menyengat atau di atas aspal hitam keras. Atau di muka salju es yang membeku. Mereka tak akan menyatu.
Telah ditakdirkan, dua ilusi cahaya.
Pelangi dan Fatamorgana.
Dua keindahan, yang bila didatangi akan sirna. Semakin kau mendekatinya mereka akan memudar, lalu benar-benar hilang. Biarlah mereka Indah karena jauh.
Telah ditakdirkan, dua ilusi cahaya.
Pelangi dan Fatamorgana.
Ilusi dua ciptaan Ilahi
Reblogged this on ketikantukangketik.
copas boleh ya. 😀